News Sorendiweri– Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menegaskan komitmen memperkuat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini ditempuh untuk mencegah terjadinya kasus keracunan makanan sebagaimana pernah terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia.
Tekad tersebut disampaikan dalam rapat virtual (zoom meeting) antara Pemerintah Daerah Papua Pegunungan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, serta Kelompok SPPG Papua Pegunungan di Wamena. Pertemuan ini sekaligus menjadi momentum evaluasi pelaksanaan MBG, khususnya di wilayah Papua Pegunungan.
Kolaborasi Pemprov, Kabupaten, dan SPPG
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Pegunungan, Simon Sembor, menekankan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada penyediaan makanan, tetapi juga pada pengawasan yang menyeluruh.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten harus benar-benar aktif turun ke lapangan, memantau dapur MBG, proses distribusi, serta kualitas makanan. Harus dipastikan makanan yang dikonsumsi anak-anak memenuhi standar kebersihan, kesehatan, gizi, dan juga memanfaatkan bahan pangan lokal,” ujar Simon.
Mulai dari proses penangkapan ikan, pembersihan, penyimpanan dalam cool box, hingga pengiriman ke Wamena. “Kualitas harus terjaga dari hulu hingga hilir sebelum akhirnya masuk ke dapur MBG,” tambahnya.

Baca Juga: Cuaca Jayapura 28 September Cerah Berawan Seharian Berpotensi Hujan Malam
Aturan Distribusi: Maksimal Empat Jam
Simon juga mengingatkan arahan Kemendagri bahwa makanan yang sudah dimasak di dapur MBG wajib didistribusikan dan dikonsumsi maksimal dalam waktu empat jam. Hal ini untuk mencegah makanan basi yang dapat memicu keracunan. “Jangan sampai anak-anak kita yang mestinya mendapat manfaat justru terkena masalah kesehatan. Karena itu, distribusi makanan harus cepat, teratur, dan terkontrol,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Kelompok SPPG Papua Pegunungan, Wahyu Adi Pratama, menyoroti pentingnya penerapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi semua dapur MBG. Dari pengecekan itu akan terlihat sejauh mana standar higienis telah dipenuhi.
MBG dan Kedaulatan Pangan Lokal
Program MBG di Papua Pegunungan juga diarahkan untuk menghidupkan pangan lokal. Bahan makanan seperti ubi, sayuran dataran tinggi, dan ikan dari nelayan setempat diharapkan dapat menjadi menu utama, selain menjaga gizi juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa program MBG ini bukan hanya soal memberi makan, tapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal. Anak-anak sehat, masyarakat juga ikut sejahtera,” kata Simon.









