Menteri Desa Tanam Jagung Bersama Warga Papua: Langkah Nyata Bangun Ekonomi dan Ketahanan Pangan
News Sorendiweri– Pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan di Papua memasuki babak baru dengan kehadiran program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang diinisiasi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat melalui sinergi dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Bukti nyata komitmen pemerintah terlihat ketika Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, turun langsung menanam jagung bersama warga di Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat. Kegiatan ini menjadi simbol kerja nyata pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Papua.
TEKAD dan Kopdes Merah Putih: Solusi Ekonomi Berkelanjutan
Program TEKAD dirancang untuk mengoptimalkan potensi pertanian di Papua, mulai dari budidaya hingga pemasaran. Melalui kerja sama dengan Kopdes Merah Putih, petani tidak hanya dibantu dalam hal produksi, tetapi juga mendapat jaminan penyerapan hasil panen dengan harga yang menguntungkan.
“Kami ingin petani tidak lagi kesulitan memasarkan hasil panen. Kopdes Merah Putih akan menjadi penampung dan pengepul, sehingga petani bisa fokus meningkatkan produksi,” tegas Yandri Susanto.
Beberapa peluang bisnis yang tercipta dari program ini meliputi:
-
Penyediaan pupuk dan alat pertanian
-
Pengumpulan hasil panen secara terorganisir
-
Pemasaran produk pertanian seperti jagung, padi, dan umbi-umbian
Dengan sistem kolektif ini, petani tidak lagi bergantung pada tengkulak yang kerap menekan harga. Kopdes Merah Putih juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa hingga nasional.
Gerakan Menanam: Dari Jagung hingga Sayuran untuk Makan Bergizi Gratis
Selain jagung, Mendes Yandri mendorong warga untuk menanam sayuran dan ubi-ubian di pekarangan rumah atau lahan komunal. Hasilnya dapat disalurkan ke program makan bergizi gratis yang digalakkan pemerintah.

Baca Juga: Babinsa Supiori Utara Pastikan Bantuan Beras Tepat Sasaran, Warga Senang
“Tanamlah sayuran hijau, ubi, dan padi. Ini tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, tapi juga untuk program makan bergizi yang akan membeli hasil panen Bapak-Ibu dengan harga baik,” imbau Yandri.
Program ini sekaligus mendorong partisipasi BUMDes dan UMKM dalam rantai pasok makanan bergizi, sehingga pertumbuhan ekonomi lokal semakin merata.
Dukungan Penuh Pemerintah Pusat dan Daerah
Kehadiran Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam kegiatan ini menegaskan dukungan pemerintah terhadap penguatan koperasi di pedesaan. Sementara Gubernur Meki Fritz Nawipa menyambut baik program TEKAD sebagai langkah strategis membangun kemandirian Papua.
“Kami berkomitmen mendukung penuh program ini. Dengan sinergi yang baik, Papua bisa menjadi lumbung pangan baru Indonesia,” ujar Gubernur Meki.
Meski program ini menjanjikan, tantangan seperti infrastruktur distribusi, edukasi pertanian modern, dan manajemen koperasi masih perlu diperkuat. Pemerintah berjanji akan terus mendampingi masyarakat hingga program ini berjalan mandiri.
“Kami tidak akan tinggal diam. Tim dari Kemendes PDT dan Kemenkop akan terus memantau perkembangan di sini,” pungkas Yandri Susanto.
Dengan semangat gotong royong, TEKAD dan Kopdes Merah Putih bisa menjadi model pembangunan desa yang berkelanjutan, tidak hanya di Papua, tetapi juga di daerah tertinggal lainnya di Indonesia.








