News Sorendiweri– Upaya pemerataan pendidikan di wilayah timur Indonesia kembali mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan bantuan senilai Rp600 juta untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen Negeri (SMPTKN) Teluk Wondama, Papua Barat.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Pendidikan Kristen, Suwarsono, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Teluk Wondama Hadir menyaksikan penyerahan itu antara lain Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, beserta jajaran pejabat Kemenag tingkat provinsi dan kabupaten.
Penyerahan bantuan ini bukan sekadar formalitas. Di baliknya, tersimpan semangat besar untuk membangun masa depan pendidikan Kristen di Tanah Papua — sebuah wilayah yang sejak awal abad ke-20 telah menjadi pionir pendidikan melalui karya para misionaris dan tokoh gereja.
Pendidikan, Warisan Peradaban di Tanah Papua
Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan Kristen, Suwarsono, menegaskan bahwa Kemenag berkomitmen menghadirkan pemerataan pendidikan, terutama di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Ia menilai, Teluk Wondama memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan pendidikan berbasis nilai-nilai Kristen dan kebangsaan.
Menurutnya, pendidikan Kristen memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang beriman, berilmu, dan berintegritas. Pemerintah, katanya, berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur dan kualitas pendidikan agar anak-anak Papua dapat belajar dalam lingkungan yang layak dan inspiratif.
Kehadiran Negara yang Nyata

Baca Juga: Partai Perindo Papua Tegaskan untuk Pembangunan dan Kesejahteraan Daerah
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, menyambut gembira bantuan tersebut. Ia menyebutnya sebagai bukti nyata kehadiran negara dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan keagamaan.
“Seratus tahun lalu, peradaban di Tanah Papua lahir melalui pendidikan formal yang digagas oleh Pdt. I.S. Kijne. Kini, tepat satu abad kemudian, berdiri SMPTK Negeri pertama di Teluk Wondama. Ini tonggak sejarah baru yang patut kita syukuri,” tutur Luksen penuh haru.
Ia menambahkan, pembangunan ruang kelas baru ini menjadi simbol kelanjutan misi besar yang pernah dimulai para pelopor pendidikan Kristen di Papua. Melalui dukungan pemerintah, diharapkan generasi muda Papua dapat melanjutkan estafet perjuangan dengan semangat belajar yang tinggi dan karakter yang kuat.
Kebangkitan Pendidikan Kristen di Papua
Kini, dengan bantuan Rp600 juta tersebut, langkah kecil tapi bermakna telah diukir di Teluk Wondama. RKB yang akan segera dibangun bukan sekadar gedung — tetapi simbol kebangkitan pendidikan Kristen di Tanah Papua.
Dari ruang-ruang belajar baru inilah kelak lahir pemimpin masa depan Papua: anak-anak yang tumbuh dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan hati yang melayani.








