News Sorendiweri– Gubernur Papua, Matius Fakhiri, menegaskan bahwa percepatan pembangunan di Tanah Papua tidak dapat dilepaskan dari penguatan konektivitas antarwilayah. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang merata dan terhubung menjadi fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta pemerataan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok Papua.
Hal tersebut disampaikan Fakhiri usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama lima gubernur daerah otonom baru (DOB) di Tanah Papua. Pertemuan berlangsung di Kantor Kemenko Infra, Jakarta Pusat.
Trans-Papua Jadi Urat Nadi Ekonomi Baru
Dalam pertemuan itu, pemerintah pusat membahas sejumlah agenda strategis untuk mempercepat pembangunan di Tanah Papua. Di antaranya pembukaan kawasan ekonomi baru, peningkatan akses transportasi darat, laut, dan udara, serta penyelesaian proyek jalan Trans-Papua yang menjadi prioritas utama.
Fakhiri menyebut bahwa konektivitas darat merupakan langkah fundamental untuk memperkuat ekonomi wilayah. Salah satu proyek vital yang menjadi fokus adalah jalan Trans Jayapura–Wamena, yang diharapkan bisa segera berfungsi penuh dan berkualitas baik.
“Pembangunan Papua tidak bisa dilepaskan dari upaya memperkuat konektivitas. Jalan Trans Jayapura–Wamena, misalnya, harus benar-benar tembus dan dalam kondisi baik. Kalau jalur ini berfungsi maksimal, hasil pertanian dari Keerom dan Kabupaten Jayapura bisa tiba di Wamena hanya dalam satu hari,” ujar Fakhiri.
Ia menilai, jika jalur distribusi darat sudah terkoneksi secara efisien, maka biaya logistik akan turun drastis. Hal ini akan berdampak langsung pada harga kebutuhan pokok di daerah pedalaman yang selama ini dikenal mahal karena sulitnya akses transportasi.

Baca Juga: 145 Pelaku UMKM Papua Dapat Suntikan Modal Lewat Program KUR Nasional
Membangun dari Pinggiran, Mewujudkan Keadilan Ekonomi
Gubernur Fakhiri menegaskan bahwa pembangunan Papua harus tumbuh secara merata, tidak hanya terpusat di kawasan pesisir atau perkotaan.
“Kita ingin Papua tumbuh merata. Jangan hanya kota dan pesisir yang maju, tapi daerah pegunungan juga harus bisa menikmati akses dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Provinsi Papua akan fokus membuka jalur darat Wamena–Puncak–Puncak Jaya–Intan Jaya hingga Papua Tengah. Rute strategis ini diharapkan menjadi tulang punggung terbentuknya pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang jalur lintasan tersebut.
Selain itu, pembangunan konektivitas laut juga menjadi perhatian serius. Fakhiri menilai bahwa kawasan pesisir utara seperti Sarmi, Yapen, dan Waropen membutuhkan dukungan armada laut dan sistem logistik yang memadai agar mobilitas barang dan jasa antar kabupaten berjalan cepat, efisien, dan berbiaya rendah.









